Fenomena Danau Sipin di Hari Raya Idul Adha

By John Herman

Hujan deras yang mengguyur kota Jambi tadi malam mengakibatkan sampah yang ada di sepanjang aliran sungai kambang yang membentang dari kawasan Jamtos menuju pulau Kembang Danau Sipin seperti berhamburan keluar memenuhi kawasan Danau Sipin.

Sebagian daerah danau tampak memutih bagai kapas yang berhamburan di sana sini di sekitar Danau Sipin itu pemandangan yang sudah tidak asing lagi kita lihat jika setiap hujan datang.

Panas yang berminggu-minggu membuat air danau menyusut menyisakan sampah tergenang di sepanjang sungai, tapi tak kalah datang hujan sampah tersebut kembali terjun ke danau Sipin, boleh dibilang tonan sampah  yang ikut perlombaan terjun bebas ke danau Sipin, sampah sampah itu tidak disuruh tapi ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaannya di kala hujan lebat datang. Dinas  PU kota yang bertindak sebagai pembuat Ivent tidak bisa mengendalikan tabiat buruk sampah tersebut, dimana seharusnya sampah sampah tersebut finish di pintu air sungai kambang ternyata malah kebablasan sampai ke danau Sipin, sehingga danau Sipin yang seharusnya steril dari sampah rumahan tersebut tapi malahan seakan menjadi tempat penampungan.

Pintu air yang dibangun dengan biaya ratusan juta kenyataannya seakan tak berguna, entah arsitek dari mana yang Dinas PU kota pakai, dengan metode kajian seperti apa yang jelas pintu air tersebut diduga gagal produk, bila banjir tengelam, bilang hujan deras semua sampah terjun bebas seperti tiada penghalang, dimana kiri kanan pintu air bolong 3 meter, mode pintu air terkesan antah berantah

Danau Sipin yang seharusnya dinobatkan menjadi kawasan wisata di hari lebaran Idul Adha ini menjadi kawasan sampah. Itulah lah fenomena yang terjadi setiap datang hujan, walaupun dibersihkan tiap hari danau Sipin tak akan berkurang sampah nya jika tak di perbaiki pintu airnya, ini menjadi tugas dinas PU kota selaku pemegang wewenang atas pintu air di sungai kambang tersebut.

Harapan besar para nelayan dan penduduk danau Sipin dan sekitarnya agar masyarakat di sepanjang sungai kambang tidak membuang sampahnya ke sungai dan pintu air segera di perbaiki, karena mereka bukan menangkul dan menjaring ikan tapi menjaring sampah jika hujan tiba.

Dan akibat dari banyaknya sampah tersebut danau Sipin menjadi kotor dan berkuman, ikan banyak yang mati jika air hujan, banyak ikan mengapung ke permukaan yang di sebut ikan Bange karena air menjadi busuk, dan dengan banyaknya sampah danau Sipin menjadi cepat dangkal. (Jhon Herman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed