Wow,, Keran PBJB Katakan “‘. Terkesan Mengarahkan Nelayan Menuju Ambang Kematian”, Dalam Visi- Misi 01 Laris, Berikan Pompong 3 Gt untuk Nelayan
Tanjabtim,Kabarberita.live. Adu Gagasan dalam Debat Kandidat Calon Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur(Tanjabtim) Provinsi Jambi pada hari Jumat malam tanggal 1/11)2024 di Aula Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab Tanjabtim, Dengan Tema Tanya Jawab dari setiap Masing masing paslon, Visi Misi yang menjadi andalan Paslon No 1 Laris, terkait Pompong 3 Gt, kontra pompong 10 Gt dari paslon no 2, Merata.
Ketua Harian (Keran) Persatuan Bugis Jambi Bersatu( PBJB ) Wilayah Jambi, Andi panggilan Akrab, sangat menyayangkan tentang visi dan misi dari paslon Cabup No urut 1(satu) Laza- Aris( Laris ) terkait pengadaan pompong dengan kapasitas 3 Gt, di katakan Keran PBJB ” Jangan Arahkan Nelayan Menuju Ambang Kematian” mereka adalah ujung tobak keluarga, kasihan dong “. bahwa menimbang pada tahun sebelum nya dan tahun ini serta berkemungkinan di tahun tahun selanjut nya, Keadaan Cuaca yang sangat Extrim dengan ketinggian Gelombang(Ombak) yang cukup Besar, akan mengakibatkan tenggelam nya pompong mereka, apabila harus mencari rezky ke tengah laut yang sedikit jauh dari pinggir pantai, antara besar nya ombak dengan pompong 3 Gt tidak sesuai, ungkap nya.*
Lanjut nya” Serta terkait menipis nya hasil tangkapan, karena Habitat Laut (Ikan serta udang) yang kerap di ambil oleh para nelayan wilayah pesisir pantai Kabupaten Tanjabtim ini, sehingga hasil nelayan pada umum nya sudah tidak lagi maksimal, dan membuat para pedagang ikan di wilayah kabupaten ini, harus impor ikan dari jambi, maka dari itu, saya selaku ketua harian PBJB Wilayah Jambi sangat setuju dan mensuport dengan gagasan Cabup Dillah Muslimin tanja (Merata) dari No urut 2, yaitu pompong dengan kapasitas 10 Gt, agar penghasilan lebih maksimal dan jauh dari kata tenggelam(Meninggal) tutur nya.
Dan lebih di sayangkan lagi,apabila gagasan tersebut tetap di laksanakan, tidak menjadi kemungkinan, banyak pompong pengadaan dari pemerintah, setelah di terima oleh para nelayan berkemungkinan besar langsung di jual kepada orang lain, ungkap ketua harian PBJB, *”Red”*.