Jambi, Kabar berita live – Luar biasa, itulah kesimpulan yang dapat ditarik dari perjalanan Jhon Herman memandu para Profesor dari.Korea Selatan yang ingin bekeliling langsung menyusuri Danau Sipin dengan speed boat. “Saking kagum dengan keindahan danau Sipin, mereka sangat senang dan mengapresiasi perjalanan itu”, ungkap Jhon Herman salah satu pemerhati Danau Sipin sekaligus Ketua Pokdarwis Danau Sipin.
Perjalanan berkeliling dari reast area Danau Sipin menuju ke ilir arah Pulau Pandan menelusuri arah ulu di belakang kebon Cino Klenteng Walenkeng terus melanjutkan ke arah Danau Teluk Kenali melewati sungai buluran yang merupakan salah satu sumber air danau Sipin.
Di sepanjang perjalanan Jhon menceritakan informasi tentang Danau sipin seperti luas dan kedalaman Danau Sipin di kala air surut dan air banjir. Jhon juga membawa mereka meninjau jaring penghadang sampah yang dipasang di anak sungai akan tetapi menurut Jhon, pemasangan tersebut kurang efesien apalagi di wilayah sungai kambang dan wilayah buluran yang menjadi sumber terbesar sampah yang datang ke danau Sipin.
“Jaring di sungai kambang terlepas tidak berpungsi begitu juga jaring sampah yang ada di muara buluran, sehingga sampah turun tanpa hambatan ke danau Sipin”, ungkap Jhon.
Profesor Kim sangat menyayangkan Danau Sipin yang seindah ini belum dikelola dengan maksimal, apalagi dia melihat masih ada sampah yang bertebaran di Danau tersebut. Profesor Kim berharap pemerintah Jambi mau bekerja sama untuk menjadikan Danau Sipin sebagai sumber air bersih dan destinasi wisata yang nantinya menjadi wisata unggulan kota Jambi ,
Dalam harapannya, Jhon mengungkapkan keinginannya kepada agar di Danau Sipin dipasang air mancur yang dihiasi gemerlapnya lampu yang indah seperti di Sentosa Singapura. Jhon yang dahulu merupakan pelaut yang telah melanglang buana keliling Asia ini bertekad memajukan wisata danau Sipin tapi kurangnya dukungan pemerintah, membuat langkahnya tidak berjalan dengan maksimal dan sesuai harapan. “Jangankan untuk membangun Danau Sipin untuk membangun Pulau Kembang saja saya kesulitan. Membangun Danau Sipin ini membutuhkan bukan saja dana yang tidak sedikit tapi juga hrus ada campur tangan dari semua pihak termasuk pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota Jambi termasuk dari dana yang bersumber dari APBD dan APBN”, ungkapnya .
Kedatangan para Profesor dari Korsel ke Danau Sipin membawa harapan besar bagi Jhon Herman. Tekat dan semangatnya menjadi bertambah kuat untuk membangun Danau Sipin sebagai tanah kelahirannya.
Jhon menyampaikan bagaimana susahnya dia membangun Danau Sipin ini salah satunya dengan membangun destinasi wisata pesona tanjung belimbing sampai wisata pulau kembang. Jhon berharap Pemerintah khusus Pemerintah Provinsi Jambi dan Kota Jambi dapat berkalaborasi untuk membangun destinasi Danau Sipin karena danau ini adalah aset yang tidak ternilai harganya. (Red)